JSA atau Job Safety Analysis

Job Safety Analysis (JSA) adalah suatu metode, teknik dan proses yang digunakan untuk meneliti, mengidentifikasi dan menganalisis potensi bahaya atau kejadian yang ada dalam suatu pekerjaan dan mengembangkan tindakan pengendalian yang tepat untuk meminimalkan risiko dan mengurangi risiko kecelakaan kerja.

JSA bekerja untuk mengidentifikasi bahaya yang tidak dapat dikendalikan. Tentu saja, tindakan atau tindakan akan diambil untuk menghilangkan atau mengurangi risiko tersebut hingga tingkat yang dapat diterima bagi pekerja. Job Safety Analysis (JSA) sering disebut Job Hazard Analysis (JHA) atau Analisis Keselamatan Kerja. Job Safety Analysis adalah studi sistematis tentang proses kerja suatu pekerjaan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya sebelum menyebabkan kecelakaan. Selama implementasi, proses analisis keselamatan kerja memerlukan pelatihan, pengawasan, dan penyusunan deskripsi pekerjaan. Dengan kata lain, JSA merupakan upaya sistematis untuk mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja sebagai langkah pengendalian risiko yang mungkin timbul di lingkungan kerja.

 

Pengertian Job Safety Analysis

Berikut definisi dan pengertian Job Safety Analysis (JSA) dari beberapa sumber buku dan referensi: 

 

  • Menurut OSHA (2002), Job Safety Analysis adalah sebuah analisis bahaya pada suatu pekerjaan. Job Safety Analysis adalah teknik yang memfokuskan pada tugas pekerjaan sebagai cara untuk mengidentifikasi bahaya sebelum terjadi sebuah insiden atau kecelakaan kerja. 
  • Menurut NOSA (1999), Job Safety Analysis adalah metode mempelajari suatu pekerjaan untuk menegidentifikasi bahaya dan potensi insiden yang berhubungan dengan setiap langkah, mengembangkan solusi yang dapat menghilangkan dan mengontrol bahaya serta incident. 
  • Menurut CCOHS (2016), Job Safety Analysis adalah prosedur yang membantu untuk mengintegrasikan diterimanya prinsip dan praktik keselamatan dan kesehatan untuk tugas tertentu atau operasi kerja. Dalam JSA, setiap langkah dasar dari pekerjaan adalah untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan merekomendasikan cara paling aman untuk melakukan pekerjaan. 
  • Menurut Utami (2012), Job Safety Analysis adalah sebuah teknik analisis bahaya yang digunakan untuk mengidentifikasi bahaya yang ada pada pekerjaan seseorang dan untuk mengembangkan pengendalian yang tepat untuk mengurangi risiko dan meminimalisir kecelakaan kerja.

Tujuan dan Manfaat Job Safety Analysis

Job Safety Analysis biasanya bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya dalam setiap aktivitas kerja sehingga pekerja dapat mengenali bahaya tersebut sebelum terjadi kecelakaan atau penyakit terkait. Sedangkan tujuan jangka panjang dari Job Safety Analysis adalah dengan harapan pekerja dapat  berperan aktif dalam penerapan JSA, sehingga dapat meningkatkan kesadaran terhadap kondisi lingkungan tempat kerja untuk menciptakan kondisi  kerja yang aman dan meminimalkan kondisi tidak aman  dan praktik tidak aman.

Penerapan JSA bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya pada setiap aktivitas kerja sehingga pekerja dapat mengenali bahaya di tempat kerja sebelum terjadi kecelakaan atau bahkan penyakit terkait pekerjaan. Beberapa tujuan Analisis Keselamatan Tempat Kerja (JSA) adalah: 

  1. Mengidentifikasi tindakan perlindungan di tempat kerja yang diperlukan.
  2. Identifikasi bahaya fisik di lingkungan kerja.
  3. Meneliti pekerjaan untuk menemukan kemungkinan perbaikan metode kerja.
  4. Mengurangi biaya kompensasi pekerja dan meningkatkan produktivitas.
  5. Identifikasi standar keselamatan yang diperlukan, termasuk pendidikan dan pelatihan tenaga kerja.
  6. Memberikan pelatihan individu mengenai prosedur kerja yang aman dan efisien.

Penerapan JSA perlu dilakukan secara proaktif dengan fokus pada pengawasan ketenagakerjaan dan bukan pada pekerja yang melakukan pekerjaan. JSA dapat digunakan untuk merespons peningkatan cedera atau penyakit, namun JSA merupakan proses mengidentifikasi bahaya dan menentukan tindakan apa yang harus diambil. Manfaat melakukan Job Safety Analysis (JSA) pada suatu perusahaan adalah: 

  1. Dapat memberikan pemahaman yang sama kepada setiap orang atau karyawan tentang apa saja yang perlu dilakukan untuk melakukan pekerjaan secara akurat dan aman.
  2. Merupakan wadah pelatihan yang efektif bagi pekerja baru yang memasuki perusahaan.
  3. Elemen kunci dapat dimasukkan dalam daftar periksa keselamatan, pengarahan sebelum start, pengamatan keselamatan, dan sebagai topik dalam pertemuan keselamatan.
  4. Membantu menulis prosedur keselamatan untuk jenis pekerjaan baru atau yang diubah.
  5. Alat yang dapat mengendalikan kecelakaan pada pekerjaan yang tidak teratur.

 

Metode Job Safety Analysis 

  1. Metode observasi (observasi) 

Metode analisis keselamatan kerja yang pertama adalah wawancara observasional untuk mengidentifikasi tahapan kerja dan bahaya yang dihadapi guna mengumpulkan data terkait tempat kerja, lingkungan kerja, jam kerja dan pelaksanaan keselamatan dan kebersihan kerja (K3) di tempat kerja.

  1. Metode diskusi (konsultasi) 

Cara kedua ini sering digunakan untuk pekerjaan yang jarang dilakukan. Cara ini sering diterapkan pada pekerja yang telah menyelesaikan pekerjaan dan memungkinkan pekerja bertukar pendapat mengenai langkah kerja dan potensi bahayanya.

  1. Metode peninjauan prosedur yang ada 

Metode terakhir ini dapat digunakan ketika prosedur sedang berjalan dan pekerja tidak dapat berkumpul. Setiap orang yang terlibat dalam proses tersebut dapat menuliskan gagasan mengenai langkah-langkah dan potensi bahaya yang ada di tempat kerja pekerja.

 

Tahapan Job Safety Analysis

 

JSA (Job Safety Analysis) adalah sebuah teknik analisis bahaya yang digunakan untuk mengidentifikasi bahaya yang ada pada pekerjaan seseorang dan untuk mengembangkan pengendalian yang tepat untuk mengurangi risiko dan meminimalisir kecelakaan kerja. JSA merupakan suatu analisis yang menghasilkan sebuah rekomendasi dari tinjauan proses hazard yang lebih detail. Menurut Occupational Health and Safety (OSH, 2013), langkah-langkah atau tahapan Job Safety Analysis adalah sebagai berikut: 

  1. Memilih Pekerjaan (Job Selection) 

Pada tahap pemilihan pekerjaan, pemilihan perlu dilakukan dengan memperhatikan hal-hal yang benar. Secara umum pekerjaan dengan kecelakaan terbanyak akan dianalisis menggunakan metode JSA. Pekerjaan dengan sedikit riwayat kecelakaan akan diberikan prioritas dan harus dianalisis terlebih dahulu. Saat memilih pekerjaan untuk dianalisis, faktor penting yang perlu dipertimbangkan adalah: 

  1. Frekuensi kecelakaan. Pekerjaan rawan kecelakaan menjadi prioritas utama di JSA.
  2. Tingkat cedera yang menyebabkan kecacatan. Pekerjaan apa pun yang menyebabkan kesalahan harus disertakan dalam JSA.
  3. Potensi kekerasan. Beberapa pekerjaan mungkin tidak memiliki riwayat kecelakaan namun berpotensi berbahaya.
  4. Pekerjaan baru. Untuk setiap pekerjaan baru, Anda harus memiliki JSA. Analisis tidak boleh ditunda sampai terjadi kecelakaan atau nyaris celaka.
  5. Bahaya yang akan segera terjadi. Pekerjaan yang selalu berisiko harus menjadi prioritas utama JSA. Hal ini untuk memastikan potensi bahaya yang sering muncul akan berubah menjadi kecelakaan.

 

  1. Uraian Tugas (Job Breakdown) 

Pada tahap ini pekerjaan dibagi, tugas yang dipilih dianalisis ulang untuk membuat langkah-langkah yang lebih rinci untuk setiap tugas. Pekerjaan dialokasikan sesuai dengan prosedur kerja lapangan yang sesuai. Informasi tentang proses ini harus disajikan secara rinci berdasarkan metode pelaksanaan yang diidentifikasi. Pekerjaan yang akan dianalisis harus diuraikan menurut tahapan pekerjaan. Langkah-langkah setiap pekerjaan harus dijelaskan dengan jelas dari awal sampai akhir. Hindari kesalahan-kesalahan umum seperti: 

  1. Mendefinisikan langkah-langkah kerja terlalu detail dapat mengakibatkan langkah-langkah yang tidak penting.
  2. Terlalu umum dalam menguraikan langkah-langkah kerja, sehingga tidak dapat membedakan langkah-langkah tindakan dasar 

 

  1. Identifikasi bahaya (hazard identification) 

Objektivitas identifikasi bahaya bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya yang mungkin terjadi dan menyebabkan kerugian atau kecelakaan. Identifikasi tersebut disajikan dalam bentuk berbahaya terkait dengan detail pelaksanaan tahapan setiap pekerjaan. Pemaparan ini didasarkan pada pertimbangan metode kerja, material yang digunakan dan kondisi lingkungan. Proses identifikasi bahaya merupakan bagian yang sangat penting dari analisis keselamatan kerja yang sukses. Untuk mengidentifikasi semua potensi bahaya, bahaya tersebut harus diamati dan dianalisis secara cermat sehingga potensi perbaikan dapat dicapai. Beberapa pertanyaan yang mungkin menjadi ciri identifikasi bahaya meliputi: 

  1. Apakah metode dan sikap kerja pekerja aman di tempat kerja?
  2. Apakah lingkungan kerja berbahaya bagi pekerja?
  3. Apakah daya dukung pekerja terlalu besar?
  4. Pekerja mempunyai resiko tertusuk, terpotong, terpeleset, tertindih, terjepit, tertinju, terbentur kepala, terjatuh, dan sebagainya.
  5. Apakah pekerja berisiko terjebak, tertimbun dan berpotensi membahayakan pekerja lainnya?

 

  1. Pengendalian Bahaya (Hazard Control) dan Pengembangan Solusi 

Pada tahap terakhir dari dari analisa kecelakaan kerja adalah melakukan pengendalian bahaya dengan menemukan solusi alternatif yang dapat mengembangkan suatu prosedur keselamatan dalam bekerja sehingga pekerjaan dapat dikerjakan secara aman, efektif dan efisien. Dalam mengendalikan bahaya, intervensi yang paling efektif yang dapat kita lakukan adalah dengan menerapkan hierarki kontrol. Tahapan hierarki kontrol yang dimaksud adalah sebagai berikut: 

  1. Primary control. Mencakup pengendalian pertama dengan fokus intervensi pada alat dan mesin dengan upaya rekayasa. 
  2. Secondary control. Mencakup pengendalian administrasi dengan cara membatasi paparan terhadap risiko tertentu. 
  3. Tertiari control. Pengendalian yang dilakukan dengan mengajarkan praktik kerja yang benar atau melakukan prosedur kerja yang baik dalam suatu pekerjaan tertentu dengan sistematis. 
  4. APD. Pengendalian yang menjadi pilihan terakhir dalam upaya penanggulangan yang ditujukan kepada pekerja dengan memberikan alat pelindung diri terhadap potensi bahaya tertentu

Lihat artikel lainnya

  • All Posts
  • artikel